Thursday, December 22, 2016

Nose Repair



Flap
Flap merupakan potongan jaringan yang ditransfer dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya dengan menyertakan suplai vaskular yang intak. Flap dapat bertahan dengan suplai darahnya sendiri yang berasal dari lokasi donor sampai pembuluh darah baru terbentuk dari lokasi resipien. Umumnya flap digunakan bila dasar luka tidak memungkinkan untuk direkonstruksi dengan skin graft atau bila diperlukan rekonstruksi yang lebih kompleks. Flap dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi, suplai darah, ataupun berdasarkan komposisinya.
Berdasarkan lokasi:
1.     Flap lokal(local flaps), yaitu flap yang diambil dari jaringan yang berdekatan dengan lokasi defek primer. gerakan flap ke area defek dapat berupa advancement, rotasi, ataupun transposisi. contoh jenis flap local yaitu flap V-Y dan rhomboid flaps
2.     Flap regional (regional flaps), yaitu flap yang diambil dari jaringan sekitar defek, tetapi tidak berbatasan langsung dengan defek primer tersebut.gerakan flap ke area defek bisa berupa transposisi ataupun interpolasi.
3.     Flap jauh (distant flaps), yaitu flap yang diambil dari jaringan yang lokasinya jauh dari lokasi defek primer. hal ini biasanya membutuhkan re-anastomosis dari pembuluh darah donor ke pembuluh darah resipien dilokasi defek primer. flap ini juga disebut sebagai flap bebas (free flaps).

Berdasarkan suplai darah :
a.     Flap dengan pola acak (Random pattern flap), yaitu flap yang tidak memiliki pembuluh darah spesifik yang berada pada dasar flap.
b.     Flap dengan pola aksial (Axial pattern flap), yaitu flap yang didesain dengan sistem vaskular tertentu yang spesifik dimana vaskular tersebut memasuki dasar flap dan berjalan sepanjang poros flap. hal ini memungkinkan flap didesain sepanjang dan seluas area dimana arteri tersebut menyuplai darah.
c.     Flap perforator (perforator flaps), yaitu flap yang terdiri atas kulit dan atau lemak subkutan yang disuplai oleh pembuluh darah yang melintasinya atau berada di antara jaringan. flap jenis ini diambil tanpa jaringan dalamnnya untuk meminimalkan morbiditas dari lokasi donor dan hanya memindahkan sejumlah kulit dan atau lemak subkutan untuk ditransfer kelokasi resipien. flap ini dapat ditransfer baik sebagai flap pedikel atau flap bebas.

Latar Belakang
Daerah perinasal merupakan subunit estetik pada wajahyang penting secara kosmetika dan fungsional karena regio ini terletak di bagian tengah wajah dan memiliki makna yang cukup signifikan dalam penampilan dan ekspresi wajah Bagaimanapun, rekonstruksi yang sukses dan estetik masih menjadi tantangan bagi para ahli bedah plastk. Ada banyak metode pembedahan untuk rekonstruksi defek pernasal, meliputi flap bebas (free flap),  flap dahi (forehead flap), flap nasolabialis (nasolabial flap) dan jenis flap lokal lainnya. Dalam kasus defek yang tidak luas, flap lokal lebihdisukai tidak hanya karena prosedurnya yang tidak memakan banyak waktu, tetapi juga karena mereka memberikan kecocokan warna kulit, kontur, dan tekstur yang optima Tambahan juga, kulit nasolabialis merupakan tempat donor ideal dengan penyembunyian bekas luka yang alami pada lipatan nasolabialis, Oleh karena itu, flap lokal tradisional seperti flap nasolabialis adalah flap yang baik digunakan untuk rekonstrusksi defek perinasal. Bagaimanapun juga, satu-satunya kelemahan flap ini adalah memerlukan rekonstruksi dua tahap untuk mencapai lekuk alar-pipi yang memuaskan secara estetik.
Baru-baru ini, flap perforator (perforator flaps) menjadi popular di banyak  bidang bedah rekonstruksi& Mereka memberikan kebebasan desain dan morbiditas tempat donor yang minimal& Banyak flap lokal tradisional termasuk flapnasolabialis yang berbasis pada menggunaan arteri fasialis aksial dengan beberapa perforator& flap berbasis satu perforator pada arteri fasialis telah diperkenalkandan lebih sering digunakan karena keuntungan dari flap perforator & flap berbasis perforator arteri fasialis merupakan flap perforator pertama pada wajah, hal ini memungkinkan dilakukannya rekonstruksi satu tahap dan kebebasan dalam desain flap. Kami merekonstruksi defek perinasal dengan island flaps yang berbasis pada satu perforator arteri fasialis itu sendiri ataupun pada percabangannya.
Daerah perinasal merupakan subunit anatomi pada wajah yang penting berkaitan dengan karakteristik, fungsional dan estetika, dengan demikian, tujuanrekonstruksi defek perinasal meliputi restorasi fungsional dan estetika, Meskipun banyak metode rekonstruksi, termasuk flap bebas yang telah digunakan, flap regional lebih disukai untuk rekonstruksi defek perinasal& flap regional akan selalu memberikan hasil estetik yang lebih superior karena jaringan yang digunakan memiliki warna dan tekstur kulit yang sama dengan kulit yang mengalami defek, flap regional seperti flap nasolabialis dan flap V-Y dianggap sebagai pilihan pertama untuk rekonstruksi defek  perinasal& flap jenis ini juga tersedia dengan perforator dari arteri fasialis. Bagaimanapun, beberapa defek yang diabaikan direkonstruksi dengan flap konvensional. flap desain bebas dengan perforator tunggal dapat memungkinkan untuk digunakan sebagai rekonstruksi yang dapat disesuaikan dengan defek  perinasal. Sejak istilah flap perforator diperkenalkan pertama kali oleh koshima dan pada pada tahun 1919, banyak flap perforator lain yang telah didesain, dimana memungkinkan flap yang lebih tipis digunakan untuk rekonstruksi yang lebih akurat.
Apakah benar menyebut flap nasolabialis perforator ini sebagai subjek masih menjadi perdebatan. Menurut konferensi konsensus, sebuah perforator harus menembus fascia profunda sebelum mencapai kulit. karena tidak ada lapisan fascia profunda pada area wajah dan pembuluh darah menembus lapisan sistem aponeurotik superfisial sebelum mencapai kulit, maka flap jenis ini juga disebut sebagai flap perforator. Beberapa sumber menggunakan istilah island nasolabialis flap-based facial artery perforator dan the facial artery branches perforator.
Istilah perforator-based ini merupakan istilah yang menunjukkan bahwa flap benar-benar didasarkan pada perforator itu sendiri tanpa mengorbankan pembuluh darah proksimal. Oleh karena itu arteri fasialis dan arteri lainnya dalam subsistem tersebut aman dan tidak didiseksi. kami menggunakan metode yang melibatkan flap berbentuk  baling. Istilah flap baling (propeller flap) merupakan flap berbentuk pulau yang dapat mencapai tempat resipien dengan rotasi aksial. Metode ini telah menjadi alat rekonstruktif yang berguna dalam berbagai area,terutama di tungkai bagian bawah dan dapat memberikan hasil kosmetika dan fungsional yang baik. Dengan metode ini mampu mencapai hasil estetik yang memuaskan. Flap perforator arteri fasialis ini didukung oleh penelitian angiosome pada regio wajah, yang menunjukkan bahwa sistem arterial fasialis mensuplai area kutaneous dari region submental sampai dua per tiga medial area wajah. Studi cadaver yang lebih rinci telah dilakukan menenai densitas perforator didaerah perioral dan perinasal. Dalam studi cadaver lainnya, menunjukkan bahwa rata-rata lima perforator ada pada setiap arteri fasialis dengan rata – rata diameter 3 mm. Tujuh perforator utama diidentifikasiI area posterior dari ramus horizontal mandibular, area anterior dari ramus horiLontal mandibular, area labialis inferior, areakomisural, area jugal, area nasolabialis, dan area subpalpebra. Mengidentifikasi area ini akan membantu dalam mendisain flap secara tepat, dan berbagai flap nasolabialis telah didesain berdasarkan perforasome yang kaya pada area perioral dan perinasal.
Bagaimanapun, studi lain melaporkan bahwa lebih baik untuk tidak meninggalkan manset lemak di sekitar perforator karena dapat menyebabkan terjadinya torsi pedikel atau kinking. Selanjutnya, beberapa studi menyebutkan bahwa diseksi yang hati-hati akan selalu memungkinkan untuk identifikasi setidaknya satu vena yang akan mendrainase flap kulit, sebagian mendiseksi pedikel untuk merefleksikan flap, menutupi defek. Metode ini dapat diaplikasikan untuk defek perinasal yang berukuran kecil hingga berukuran sedang. Untuk perbaikan utama dari tempat donor, ukuran flap terbatas.

No comments:

Post a Comment