Thursday, September 8, 2016

Berbagai Penyebab Luka Bakar







Luka bakar bukan suatu luka biasa. Luka bakar disebabkan kontak dengan sumber panas sehingga meyebabkan kerusakan pada kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam. Sumber panas dapat berasal dari: air panas, minyak panas, sengatan sinar matahari, udara atau tungku panas, ledakan bom, arus listrik, petir, radiasi, atau bahan kimia. Luka bakar memerlukan perawatan secara terpadu dan ketat dari berbagai disiplin ilmu di tempat yang memiliki fasilitas rawat inap, laboratorium, dan kamar operasi yaang memadai dan didukung sumber daya manusia yang cukup kemampuan dan jumlahnya.
American Burn Association menyebutkan bahwa luka bakar karena api adalah penyebab luka bakar tersering. Api yang dimaksud biasanya merupakan hasil dari rumah yang terbakar, tenda yang terbakar, atau terbakarnya daun dan sampah. Jika baju korban terbakar, luka bakar biasanya mengenai seluruh ketebalan lapisan kulit (full thickness). Luka bakar akibat api sering terjadi di rumah tangga.
Luka bakar karena cairan panas (scald burns) adalah penyebab luka bakar yang paling sering kita temukan pada praktek sehari-hari.. Kedalaman luka bakar ini bergantung pada suhu cairan, waktu paparan cairan, dan kekentalan cairan. Cairan panas dan kental biasanya menghasilkan kontak yang lebih lama dengan luka bakar yang lebih dalam. (biasanya terjadi kontak lebih lama dengan cairan yang lebih kental). Luka bakar akibat scald dari rumah tangga adalah luka bakar yang paling sering ditemui pada praktek sehari-hari.
Luka akibat ledakan bom (blast injury) tampak sebagai luka compang-camping. Yang perlu diwaspadai bukan hanya luka luar itu, melainkan juga cedera organ dalam akibat gaya ledakan, misalnya pecahnya paru, hati, usus. Cedera tersebut perlu dioperasi segera untuk menyelamatkan jiwa korban. Gaya ledakan juga bisa menyebabkan patah tulang yang harus segera ditangani agar tidak mengganggu pemulihan. Bahaya lain adalah cedera hirupan (inhalasi). Biasanya ditandai dengan luka atau banyak jelaga di daerah wajah, rongga mulut, atau hidung. Cedera ini menyebabkan selaput lendir di bagian dalam membengkak. Walaupun akibatnya katastrofik, luka bakar jenis ini jarang kita jumpai pada praktek sehari-hari. Luka bakar akibat ledakan yang lebih kerap dijumpai adalah luka bakar akibat ledakan terkait tabung gas di rumah.
Luka bakar karena zat kimia (flash or chemical burns) juga cukup umum dan biasanya merupakan hasil dari pembakaran propana atau minyak gas. Selain itu, bisa disebabkan asam kuat dan alkali kuat. Dengan alkali kerusakan lebih hebat karena kontaknya dengan jaringan tubuh akan lebih banyak ion OH yang lepas dan menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Luka bakar ini biasanya mengenai kulit yang terbuka (yang paling umum wajah dan ekstremitas) dan biasanya menghasilkan luka bakar yang mengenai sebagian dari ketebalan lapisan kulit (partial thickness).
Untuk sejawat yang berminat menambah pengetahuan mengenai luka bakar, Departemen/SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik FK Unair / RSUD Dr. Soetomo akan menyelenggarakan Symposium & Workshop Emergency Management of Major Burn tanggal 17 September 2016 di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo Surabaya . Informasi lebih lanjut silakan hubungi Ms. Yuni (0813-3180-4338).