Thursday, August 18, 2016

Mengenal Trauma Inhalasi pada Penderita Luka Bakar







Trauma inhalasi merupakan suatu masalah yang sulit ditangani dan masih tetap merupakan penyebab kematian utama pada luka bakar. Di Amerika Serikat dari 8000 korban luka bakar per tahun, 60-80% kematian disebabkan oleh karena trauma inhalasi. Trauma inhalasi sangat meningkatkan insidens gagal napas dan ARDS dan juga merupakan penyebab utama pada kematian dini pada korban luka bakar, angka kematiannya berkisar 45-78%. 

Trauma inhalasi masih sulit ditangani dan dari 8000 penderita luka bakar per tahun di Amerika Serikat, 68-80% kematiannya diakibatkan oleh trauma inhalasi. Trauma inhalasi menyebabkan kenaikan insidensi gagal nafas dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) sehingga menjadi penyebab utama kematian dini pada penderita luka bakar dengan kisaran 45-78%.

Kerusakan parenkim paru pada trauma inhalasi terjadi melalui 3 mekanisme utama yaitu kerusakan sel dan parenkim karena bahan iritan, hipoksemia, dan kerusakan end organ. Hipoksemia pada trauma inhalasi disebabkan gangguan oxygen delivery akibat bahan yang menyebabkan asfiksia. Sementara itu, absorpsi sistemik dari saluran pernafasan menjadikan kerusakan end organ

Gangguan pernapasan umumnya disebabkan karena kerusakan permukaan epitel saluran pernafasan akibar kerusakan termal atau kimiawi. Kerusakan sekunder disertai pneumonia bakterial dapat terjadi beberapa hari setelah inhalasi, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan sel. Proses inflamasi menyebabkan infiltrasi netrofil dan merusak makrofag dalam alveoli, memudahkan bakteri berkembang biak. 

Hipoksemia terjadi karena penurunan konsentrasi oksigen yang dihisap pada tempat kejadian, sumbatan jalan nafas; kerusakan parenkim paru, atau toksin-toksin (sianida dan karbon monoksida) yang menghambat transpor oksigen ke jaringan. Hipoksia mengakibatkan disfungsi multi organ yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas meningkat tajam.

Patofisiologi dan derajat kerusakan pada trauma inhalasi bervariasi tergantung pada kandungan aerosol yang terhisap korban, tetapi pada umumnya kerusakan yang ditimbulkan berupa keadaan: sumbatan jalan nafas atas akibat edema progresif, bronkospasme akibat iritasi aerosol, menghilangnya surfaktan diikuti edema alveolar, dan edema interstisiel akibat rusaknya integritas kapiler. Pada trauma inhalasi juga terjadi oklusi jalan nafas kecil, awalnya karena edema, berikutnya diperparah debris endobronkil yang terkelupas dan tidak dapat dikeluarkan karena hilangnya mekanisme pembersihan diri oleh sistem silier.
Kesemuanya itu menyebabkan sumbatan jalan nafas atas dan bawah yang parah dan menimbulkan peningkatan resistensi jalan nafas, penurunan komplians, peningkatan deadspace dan pintasan intra pulmoner. 

Akibat yang berat tersebut mengharuskan dokter mengenali trauma inhalasi seawal mungkin untuk mengantisipasi akibat dengan penanganan yang dini. Kapan seorang dokter harus mencurigai adanya trauma inhalasi? 

Trauma inhalasi harus dicurigai apabila korban terperangkap dalam ruangan tertutup atau korban kehilangan kesadaran selama kebakaran, terutama bila dalam lingkungan asap yang tebal. Kenampakan klinis bisa berbeda tergantung pada kepekaan korban dan derajat paparannya. Manifestasi kerusakan jalan nafas atas berupa iritasi nasofaringeal, suara parau, stridor, dan batuk-batuk. Sementara itu, kerusakan trakeobronkial dan alveolar yang lebih distal menimbulkan dispneu, rasa tidak enak di dada, dan batuk darah. Trauma inhalasi kemungkinan besar terjadi apabila terdapat luka bakar di daerah wajah dan leher, bulu-bulu alis dan hidung yang terbakar, suara nafas bronkial, wheezing, rales, sianosis, dan sputum yang mengandung bercak-bercak karbon. 

Pemeriksaan penunjang diagnostik yang penting pada penderita terduga trauma inhalasi adalah foto toraks dan analisis gas darah. Foto toraks segera setelah kejadian mungkin masih normal sehingga perlu diulang 24-36 jam kemudian. Bronkoskopi dianggap sebagai gold standard untuk evaluasi awal cedera saluran nafas atas dan sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam pertama. Dengan cara ini dapat dilihat adanya cedera dalam bronkus besar meskipun foto toraks normal. Pada bronkoskopi mungkin akan tampak adanya eritema mukosa dan edema, erosi dan nekrosis, dan partikel-partikel kecil debu karbon. Pada keadaan yang lebih berat akan nampak sel-sel nekrotik bercampur material intraluminal.

Di tingkat pelayanan primer dan IGD rumah sakit, dokter memiliki peran penting dalam penanganan awal trauma inhalasi. Secara umum, penekanan penanganan akut trauma inhalasi mengikuti panduan Advanced Trauma Life Support (ATLS) dengan tujuan pengamanan jalan nafas. Dokter juga perlu membekali diri dengan kemampuan pertolongan jalan nafas definitif seperti intubasi endotrakeal diikuti dengan menjaga bersihan jalan nafas yang adekuat. 

Meski keterampilan tersebut secara umum telah dibahas dalam pendidikan kedokteran dan kursus ATLS, ada beberapa detail terkait trauma inhalasi yang perlu diperdalam. Untuk sejawat yang berminat, Departemen/SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik FK Unair / RSUD Dr. Soetomo akan menyelenggarakan Symposium & Workshop Emergency Management of Major Burn tanggal 17 September 2016 di Gedung AMEC lantai 2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Informasi lebih lanjut silakan hubungi Ms. Yuni (0813-3180-4338).



 -EAN-



Sumber :
Noer MS. 2006. Penanganan Luka Bakar Akut dalam Noer MS, Saputro ID, Perdanakusuma DS. 2006. Penanganan Luka Bakar. 
Airlangga University Press: Surabaya

Sunday, August 14, 2016

Basic Course of Plastic Surgical Skill 2016

Organized By
Department / SMF of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery, Medical Faculty Airlangga University, Dr. Soetomo Hospital, Surabaya

September 3rd-4th, 2016

Venue :
Gedung Pusat Diagnostik Terpadu, 3rd Floor
Dr. Soetomo General Hospital
Surabaya, East Java, Indonesia

Programmes : Wound Management and Basic Surgical Skill

Instructors :
1. Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B, Sp.BP-RE (K)
2. Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr., Sp.BP-RE (K)
3. Dr. Iswinarno Doso Saputro, dr., Sp.BP-RE (K)
4. Agus Santoso Budi, dr., Sp.BP-RE (K)
5. Sitti Rizaliyana, dr., Sp.BP-RE (K)
6. Magda R Hutagalung, dr., Sp.BP-RE (KKF)
7. Lobredia Zarasade, dr., Sp.BP-RE (KKF)
8. Beta Subakti Nata’atmaja, dr., Sp.BP-RE (K)
9. Lynda Hariani, dr., Sp.BP-RE
10. Indri Lakhsmi Putri, dr., Sp.BP-RE (KKF)
11. Ira Handriani, dr., Sp.BP-RE


Registration Fee
Early Bird : IDR 3.000.000
> August 30th : IDR 3.500.000

 Payment Methods:
Transfer Via Following account :
Bank Name : BCA Branch Pasar Minggu
Account Number : 1281169764
Account Name : Lobredia Zarasade
 

Very Limited Seat available

*BASIC COURSE OF PLASTIC SURGICAL SKILL*  

is one of the requirements to enroll plastic surgery residency program. So don’t be late, register now.

For more information:
Yuni - 081331804338

Sengatan Listrik Rumah Tangga dan Pencegahannya






















Istilah luka bakar tentu sering kita dengar. Seringkali, luka bakar dihubungkan dengan luka akibat api, padahal penyebab luka bakar sangat beragam. Sejauh ini, luka bakar paling sering terjadi di rumah tangga. Selain api, luka bakar dapat disebabkan oleh cairan panas, ledakan, dan sengatan listrik. Di Amerika Serikat, terjadi kurang lebih 1000 kematian setiap tahun akibat luka bakar listrik. Mengingat hampir setiap orang di jaman ini menggunakan listrik di rumah, penting sekali untuk mencegah luka bakar akibat sengatan listrik. 

Luka bakar akibat sengatan listrik mengakibatkan kerusakan tidak hanya pada kulit, namun juga pada saraf, otot sampai tendon, dan tulang. Aliran listrik yang melewati tubuh dapat menghasilkan panas yang membakar kulit maupun jaringan yang lebih dalam. Cukup berat, bukan? Oleh karena itulah perlu pengetahuan yang rinci mengenai sengatan listrik dan cara mencegahnya, terutama di lingkungan rumah tangga. Keparahan  cedera sengatan listrik ditentukan oleh tegangan, tahanan terhadap aliran listrik, lamanya sengatan, dan tipe aliran (AC atau DC). 

Berdasarkan tegangan, luka bakar listrik dibagi dua, yakni cedera voltase rendah (sampai 1.000 volt) dan voltase tinggi (>1000 volt).  Tahanan tubuh terhadap aliran listrik ditentukan oleh kandungan air dan elektrolit pada bagian tubuh yang terkena kontak. Pembuluh darah, otot, dan saraf mengandung air dan elektrolit lebih banyak, sehingga tahanannya rendah dan menjadi konduktor yang baik dibanding kulit, tulang, dan lemak. Listrik rumah tangga dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah arus AC bertegangan 220 volt. 

Arus DC tegangan tinggi menyebabkan satu kedutan otot kuat yang dapat melemparkan korban dari sumber listrik. Lemparan ini menyebabkan sengatan terjadi lebih singkat. Sebaliknya, pada tegangan sama arus AC tiga kali lebih berbahaya dibandingkan aliran DC. Hal itu akibat adanya aliran bolak-balik menyebabkan kedutan otot berkali-kali dalam waktu singkat sehingga justru memperlama sengatan listrik. 

Sama dengan luka bakar lain, luka bakar akibat listrik juga memerlukan penanganan komprehensif di rumah sakit. Aktivitas listrik jantung, otak, dan otot perlu direkam untuk menentukan terapi dan memperkirakan pemulihan maupun kecacatan. Sampaikan kepada dokter bagaimana sengatan bisa terjadi. Dokter memerlukan informasi tersebut untuk menentukan penanganan terbaik bagi korban.

Pencegahan sengatan listrik rumah tangga sebenarnya tidak sulit. Pertama, ketahui dan pelajari karakteristik setiap peralatan listrik di rumah termasuk bola lampu. Karakteristik ini meliputi tegangan yang diperlukan, daya yang dikonsumsi, cara pemasangan, saran keamanan dari pabrik, dan lain-lain. Kenali juga sifat barang-barang dalam hal penghantaran listrik. Secara umum ada bahan konduktor yang mudah menghantarkan listrik seperti logam dan bahan isolator yang kurang menghantarkan listrik seperti misalnya kain dan kertas. Prinsipnya, listrik selalu berusaha mengalir ke ground melewati suatu hantaran.

Prinsip pencegahan kedua adalah selalu mematikan listrik ketika tidak digunakan dan apabila memerlukan perbaikan. Setiap orang perlu mengetahui batas kemampuan pribadi, karena tidak semua alat listrik bisa diperbaiki sendiri. Peralatan pelindung diri, misalnya sarung tangan dan testpen untuk memeriksa aliran listrik harus selalu digunakan. Bila akan memasang paku atau mengebor tembok, pastikan tidak ada saluran listrik di dalam tembok. 

Ketiga, selalu lakukan kebiasaan baik dalam memperlakukan stop kontak listrik. Kebiasaan baik ini meliputi penutupan stop kontak untuk mencegah anak-anak terpapar listrik, tidak mencabangkan stop kontak untuk lebih dari dua peralatan, memastikan tidak ada air di sekitar peralatan listrik, dan selalu mematikan listrik sendiri bila tidak digunakan. Ketika mencabut steker dari stop kontak, jangan menarik kabel karena akan menimbulkan regangan tambahan. Regangan ini dapat membuka kabel dari steker mengakibatkan sengatan listrik. 

Beberapa kebiasaan baik dalam memperlakukan sumber listrik perlu juga diajarkan pada anggota keluarga. Kebiasaan ini misalnya tidak menggunakan kabel ekstensi secara permanen, menempatkan kabel ekstensi di bawah karpet atau permadani, tidak mengeringkan baju di atas peralatan listrik (misalnya pemanas air atau oven listrik), dan selalu memeriksa stop kontak dan steker listrik terhadap kemungkinan aus. 

Bila ada rencana membangun rumah atau menambah bangunan, perhatikan beberapa hal penting seperti rancangan stop kontak, penggunaan kabel bermutu tinggi, dan pemilihan instalatur listrik atau badan usaha penunjang tenaga listrik (BUPTL). Lapisan keamanan pertama dalam pemasangan instalasi listrik rumah tangga adalah pemasangan kotak sekering dan pengebumian listrik. Pada alat-alat dengan daya besar seperti misalnya penyejuk udara dan pemanas air, pertimbangkan pemasangan sekering tersendiri. 

Keamanan pemasangan instalasi listrik juga perlu diperhatikan pada tempat-tempat khusus seperti misalnya aliran listrik di taman, pemasangan pemanas air, pemasangan penyejuk udara, dan dapur. Dengan banyaknya kebutuhan peralatan listrik di rumah, jumlah stop kontak di ruangan perlu dipertimbangkan. Empat adalah jumlah yang cukup untuk kebutuhan peralatan listrik di satu ruangan. ­­

Dapat disimpulkan bahwa cedera yang ditimbulkan oleh sengatan listrik cukup besar pengaruhnya pada kualitas hidup manusia. Manusia modern hampir tidak dapat lepas dari kebutuhan terhadap listrik. Merancang dan memperlakukan instalasi listrik di rumah dengan bijaksana adalah langkah penting pencegahan sengatan listrik di rumah. Dengan perilaku bijaksana terhadap listrik rumah tangga, diharapkan sengatan listrik tidak terjadi. Semoga bermanfaat!

-EAN-

Bahaya Kebakaran Di Sekitar Kita











             Kebakaran merupakan musibah yang selalu memprihatinkan dan akan lebih menimbulkan penderitaan bagi yang mengalaminya. Kebakaran bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan menimpa apa saja. Kebakaran dapat terjadi di rumah, di jalan,ditempat kerja, di hutan.bisa terjadi pagi, siang maupun malam, baik musim kemarau maupun musin hujan.Kejadian. kebakaran dapat spontan, karena faktor alam, dapat juga terjadi karena faktor manusia kurang hati hati atau kesengajaan. 60 % kejadian luka bakar pada manusia terjadi di lingkungan rumah tangga. Dan hampir semua karena faktor manusia, baik karena ketidak tahuan, kurang hati hati atau faktor sengaja pada makalah ini akan dibahas usaha untuk mengenali penyebab kebakaran di rumah dan upaya pencegahannya.

            Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan mengurangi jatuh korban luka bakar perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan kegiatan di dalam rumah tangga yang sering menimbulkan bahaya kebakaran maupun luka bakar. Penyebab yang sering terjadi dalam rumah tangga antara lain kebakaran karena api lilin, api dan air panas saat memasak serta listrik rumah sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh American Burn Association.


Pencegahan kebakaran karena api lilin:
  • Jangan pernah meninggalkan lilin dalam keadaan menyala.
  • Jauhkan lilin dari bahan yang mudah terbakar seperti kertas, plastik, baju, gorden, tirai dll.
  • Tempat lilin harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan permukaannya rata serta stabil.
  • Jika lilin memendek, tidak boleh kurang dari 7 mm.
  • Jangan meletakkan lilin di dekat jendela atau daerah yang tertiup angin dan juga di dekat cairan atau gas yang mudah terbakar.
  • Jangan menyentuh lilin yang sedang mencair dan jauhkan bagian tubuh dari api atau lilin yang sedang mencair.

Pencegahan bahaya kebakaran dan terjadinya luka bakar saat proses memasak:
  • Jangan meninggalkan api kompor menyala saat memasak.
  • Hati-hati saat mengangkat tutup panci karena uap yang terkumpul menjadi cairan panas yang bisa melukai.
  • Saat memindah panci atau penggorengan, pastikan pegangannya dalam keadaan sudah dingin atau angkatlah menggunakan pelindung cempal.
  • Gunakan selalu pelindung tangan dan celemek saat memasak.
  • Perkirakan juga berat panci panas karena bisa jatuh saat mengangkat.
  • Jika menggunakan panci bertekanan tinggi, pastikan panci dalam keadaan baik dan selalu ikuti petunjuk pemakaian.
  • Begitu juga untuk pemakaian kompor berbahan bakar gas LPG, selalu pastikan tabung gas dan kompor terpasang dalam keadaan yang baik dan selalu ikuti petunjuk pemakaian.
  • Hindari menggunakan jenis lantai yang licin di area memasak dan jangan pula menggunakan alas kaki tinggi atau licin untuk menghindari jatuh di area memasak.
  • Di meja makan, letakkan selalu kuah dan masakan panas di tengah meja, paling tidak 25-30 cm dari tepi dan sudut meja.
  • Gunakan alas piring dan mangkuk makanan dengan bahan yang tidak licin untuk menghindari tumpahnya makanan panas jika mangkuk atau piring terdorong atau tertarik.



Memasak menggunakan Microwave yang aman:
  • Letakkan microwave pada ketinggian yang aman, mudah dijangkau, pintu microwave lebih rendah dari letak kepala pengguna.
  • Jangan menyetel microwave diatas counter atau kompor.
  • Jika menggunakan wadah yang tertutup rapat tunggu sekitar 1 menit sebelum membuka wadah tersebut karena uap yang keluar dapat mencapai suhu 200 derajat celcius dan dapat menyebabkan luka bakar wajah, lengan dan tangan.
  • Kadar panas makanan dalam microwave tidak sama. Ingat krim dan jeli isi pada pastries bisa menjadi sangat panas meskipun permukaannya hangat.
  • Makanan berupa cairan dapat mencapai suhu yang lebih tinggi dari mendidih  tanpa gelembung tanda mendidih seperti merbus. Aduk dan di coba sebelum disajikan.          



Pencegahan kebakaran dan terjadinya luka bakar akibat listrik rumah:
  • Jangan memberi beban berlebihan pada sumber listrik, adaptor dengan banyak saluran atau sambungan kabel.
  • Satu peralatan listrik sebaiknya tersambung dengan satu sumber listrik.
  • Sambungan kabel sebaiknya digunakan untuk keperluan sementara, pemakaian dalam beberapa jam bukannya berhari-hari.
  • Sumber listrik yang terasa panas bila disentuh berpotensi menimbulkan kebakaran. Cabut seluruh alat listrik yang tersambung dan hubungi petugas listrik.
  • Jangan menyembunyikan kabel dibawah karpet, dibawah pintu atau lokasi tempat lalu lalang orang karena dapat terjadi kerusakan kabel yang kemudian dapat menimbulkan kebakaran.
  • Jangan menggunakan staples pada kabel yang rusak dapat menimbulkan percikan api.
  • Apabila menggunakan alat elektronik yang ada groundnya namun tidak ada saluran di tembok rumah anda pastikan anda menggunakan adaptor yang baik. Jangan menghilangkan sumber grounding tersebut.
  • Gunakan bola lampu sesuai instruksinya untuk penerangan. Bola lampu dengan watt yang lebih besar dari yang seharusnya meningkatkan potensi terjadinya kebakaran.
  • Selalu mematikan semua alat elektronik yang menimbulkan panas seperti alat pengeriting, pengering rambut, setrika dan komp[or listrik apabila meninggalkan rumah.



              Bila terjadi kebakaran di dalam rumah atau gedung perlu diketahui adalah cara keluar dari lokasi kebakaran terutama jika kebakaran terjadi di ruangan tertutup. Pertama bunyikan alarm bencana, segera tinggalkan bangunan dan tinggalkan barang-barang bawaan, jangan mencoba memadamkan api terutama jika api terlalu besar. Usahakan untuk selalu  mengetahui rute dan jalan keluar dari bangunan karena saat kebakaran mungkin terdapat asap tebal yang menghalangi pandangan. Rasakan tiap pintu saat membuka untuk menghindari terjadinya luka bakar karena benda panas. Selalu gunakan tangga dan bukan elevator. Selalu tutup pintu setelah meninggalkan ruang karena dapat mencegah meluasnya kebakaran. Saat terjebak dalam ruangan, jika tidak ada asap di luar, segera buat ventilasi dan beri tanda untuk mencari bantuan dengan cara berteriak, menelepon pusat pemadam kebakaran atau meletakkan tulisan yang mudah terbaca di luar jendela.

            Penyebab luka bakar bermacam-macam. Penyebab yang tersering dalam rumah tangga adalah karena air panas dan juga karena api kompor. Penyebab lainnya  karena aliran listrik. Penyebab lain yang sering terjadi di rumah tangga adalah bahan-bahan kimia.
          
            Penanganan awal luka bakar,  yang terpenting adalah menghentikan proses terbakar. Pindahkan semua benda dari tubuh yang terbakar, jika melekat, aliri dengan air dingin. Jangan letakkan es pada daerah  yang terbakar, jangan mengoleskan krim atau salep karena dapat memperdalam luka bakar. Jangan memecahkan gelembung luka sebelum menemui dokter. Tutup luka dengan kain kering dan bersih. Pada luka bakar listrik yang terpenting adalah melindungi diri dari tempat yang dialiri listrik, seperti pos listrik rumah tangga, stopkontak dan  kabel listrik. Jangan terlalu dekat dengan korban luka bakar listrik atau menyentuhnya sampai yakin betul bahwa aliran listrik sudah tidak ada lagi atau listrik sudah tercabut dari pusat alirannya. Usahakan untuk selalu mengetahui tempat-tempat yang dialiri listrik atau pusat listrik dan juga cara mematikan aliran listrik di rumah anda. Setelah korban bebas dari aliran listrik, barulah rawat luka bakar. Perlu diingat juga bahwa listrik dapat menyebabkan terhentinya jantung dan pernafasan, mungkin pertolongan pijat jantung dan bantuan pernafasan diperlukan sesaat setelah trauma.

           Pada luka bakar karena bahan kimia seperti pembersih rumah tangga dan perkebunan atau bahan-bahan iritatif lainnya, untuk mencegah terjadinya luka bakar pakailah pelindung seperti sarung tangan kedap air yang terbuat dari karet dan juga kacamata google pelindung mata. Jika terjadi luka bakar karena bahan kimia, sikat perlahan kulit yang terkena bahan kimia untuk menghilangkan bahan tersebut. Langkah kedua adalah mengaliri daerah yang terkena bahan kimia tersebut dengan air mengalir  paling tidak selama 20 menit atau sampai tim kesehatan gawat darurat menginstruksikan untuk menghentikannya. Jika daerah yang terkena  semakin parah terbakar, lanjutkan mengaliri tubuh yang terkena dengan air mengalir sampai rasa sakit berhenti. Khusus bila daerah mata terkena, jangan hentikan aliran air sampai bantuan medis datang. Jangan lupa juga untuk melepas  pakaian atau bahan lain di tubuh yang terkontaminasi bahan kimia tersebut.

            Kapan perlu perawatan di rumah sakit? Hal ini seringkali menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Luka bakar  yang tidak luas (Kurang lebih seukuran  telapak tangan penderita) dapat dirawat di rumah.  yang  terpenting adalah menjaga area tersebut untuk tetap terhindar dari bahaya infeksi, yaitu dengan cara mencuci daerah tubuh yang terluka dengan sabun antiseptik yang kemudian dibilas air steril , setelah itu luka ditutup dengan pembalut yang bersih. Jika dalam 2 atau 3 hari luka tidak sembuh, atau jika ada tanda infeksi yang lebih parah pada luka seperti semakin kemerahan, nyeri atau bengkak, maka segera konsultasikan pada dokter atau segera bawa ke rumah sakit.

Kasus yang memerlukan perawatan di rumah sakit antara lain :
  • Kasus luka bakar yang luas, melingkar baik di tangan, kaki, dada atau perut.
  • Luka bakar yang mengenai muka, saluran pernafasan, tangan, kaki, sendi besar atau organ kemaluan.
  • Luka bakar karena bahan kimia dan listrik. Luka bakar yang terjadi pada ruangan tertutup seperti dalam rumah atau mobil karena dimungkinkan terdapat trauma inhalasi yang mengenai jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya bengkak dan sumbatan jalan nafas yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat.Tulis paragraf Anda di sini.


Dr. Iswinarno Doso Saputro, dr., SpBP-RE(K)
Kepala Departemen / SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo
Surabaya