Flap
Flap merupakan potongan
jaringan yang ditransfer dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya dengan menyertakan suplai vaskular yang intak. Flap
dapat bertahan dengan suplai darahnya sendiri yang berasal dari lokasi
donor sampai pembuluh darah baru terbentuk dari lokasi resipien. Umumnya
flap digunakan bila dasar luka tidak memungkinkan untuk direkonstruksi
dengan skin graft atau bila diperlukan rekonstruksi yang lebih kompleks. Flap
dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi, suplai darah, ataupun berdasarkan komposisinya.
Berdasarkan lokasi:
1. Flap lokal(local flaps), yaitu flap yang
diambil dari jaringan yang berdekatan dengan lokasi defek primer. gerakan
flap ke area defek dapat berupa advancement, rotasi, ataupun transposisi. contoh jenis flap local yaitu flap V-Y dan rhomboid flaps
2. Flap
regional (regional flaps), yaitu flap
yang diambil dari jaringan sekitar defek,
tetapi tidak berbatasan langsung dengan defek primer tersebut.gerakan
flap ke area defek bisa berupa transposisi ataupun interpolasi.
3. Flap jauh (distant flaps), yaitu flap yang
diambil dari jaringan yang lokasinya jauh dari lokasi defek primer. hal
ini biasanya membutuhkan re-anastomosis dari
pembuluh darah donor ke pembuluh darah resipien dilokasi defek primer.
flap ini juga disebut sebagai flap bebas (free
flaps).
Berdasarkan suplai darah
:
a. Flap dengan pola acak (Random
pattern flap), yaitu flap yang
tidak memiliki pembuluh darah spesifik yang berada pada dasar
flap.
b. Flap
dengan pola aksial (Axial pattern flap), yaitu flap yang didesain dengan sistem vaskular tertentu yang spesifik
dimana vaskular tersebut memasuki
dasar flap dan berjalan sepanjang poros flap. hal ini memungkinkan flap didesain sepanjang dan seluas
area dimana arteri tersebut menyuplai darah.
c. Flap perforator (perforator
flaps), yaitu flap yang terdiri atas kulit dan atau lemak subkutan yang disuplai oleh pembuluh darah
yang melintasinya atau berada di
antara jaringan. flap jenis ini diambil tanpa jaringan dalamnnya untuk meminimalkan
morbiditas dari lokasi donor dan hanya memindahkan sejumlah kulit dan atau
lemak subkutan untuk ditransfer kelokasi resipien. flap ini dapat ditransfer
baik sebagai flap pedikel atau flap bebas.
Latar Belakang
Daerah perinasal merupakan subunit estetik pada wajahyang penting secara kosmetika dan fungsional karena regio ini terletak di
bagian tengah wajah dan memiliki makna yang cukup signifikan dalam penampilan
dan ekspresi wajah Bagaimanapun, rekonstruksi yang sukses dan estetik masih
menjadi tantangan bagi para ahli bedah plastk. Ada banyak
metode pembedahan untuk rekonstruksi defek pernasal, meliputi flap
bebas (free flap), flap dahi (forehead
flap), flap nasolabialis (nasolabial flap) dan
jenis flap lokal lainnya. Dalam kasus defek yang tidak luas, flap lokal lebihdisukai
tidak hanya karena prosedurnya yang tidak memakan banyak waktu,
tetapi juga karena mereka memberikan kecocokan warna kulit, kontur, dan
tekstur yang optima Tambahan juga, kulit nasolabialis merupakan tempat donor
ideal dengan penyembunyian bekas luka yang alami pada lipatan nasolabialis,
Oleh karena itu, flap lokal tradisional
seperti flap nasolabialis adalah flap yang baik digunakan untuk
rekonstrusksi defek perinasal. Bagaimanapun juga, satu-satunya kelemahan flap
ini adalah memerlukan rekonstruksi dua tahap untuk mencapai lekuk alar-pipi
yang memuaskan secara estetik.
Baru-baru ini, flap perforator
(perforator
flaps) menjadi popular di banyak bidang
bedah rekonstruksi& Mereka memberikan kebebasan desain dan morbiditas tempat donor yang minimal& Banyak flap lokal
tradisional termasuk flapnasolabialis yang berbasis pada menggunaan
arteri fasialis aksial dengan beberapa perforator& flap berbasis satu
perforator pada arteri fasialis telah diperkenalkandan lebih sering digunakan
karena keuntungan dari flap perforator & flap
berbasis perforator arteri fasialis merupakan flap perforator pertama pada
wajah, hal ini memungkinkan dilakukannya rekonstruksi satu tahap dan kebebasan dalam desain flap. Kami merekonstruksi defek
perinasal dengan island flaps yang berbasis pada satu perforator arteri fasialis
itu sendiri ataupun pada percabangannya.
Daerah perinasal merupakan subunit anatomi
pada wajah yang penting berkaitan dengan
karakteristik, fungsional dan estetika, dengan demikian, tujuanrekonstruksi
defek perinasal meliputi restorasi fungsional dan estetika,
Meskipun banyak metode rekonstruksi, termasuk flap bebas yang telah
digunakan, flap regional lebih disukai untuk
rekonstruksi defek perinasal& flap regional akan selalu memberikan hasil estetik yang lebih
superior karena jaringan yang digunakan
memiliki warna dan tekstur kulit yang sama dengan kulit yang mengalami defek, flap
regional seperti flap nasolabialis dan flap V-Y dianggap sebagai pilihan
pertama untuk rekonstruksi defek perinasal& flap jenis ini juga
tersedia dengan perforator dari arteri fasialis. Bagaimanapun, beberapa defek yang diabaikan direkonstruksi dengan flap
konvensional. flap desain bebas dengan perforator tunggal dapat memungkinkan untuk digunakan sebagai rekonstruksi yang dapat
disesuaikan dengan defek perinasal. Sejak istilah flap perforator diperkenalkan pertama kali oleh koshima
dan pada pada tahun 1919, banyak flap perforator lain yang telah didesain,
dimana memungkinkan flap yang lebih tipis
digunakan untuk rekonstruksi yang lebih akurat.
Apakah benar menyebut
flap nasolabialis perforator ini sebagai subjek masih menjadi perdebatan. Menurut
konferensi konsensus, sebuah perforator harus menembus fascia profunda
sebelum mencapai kulit. karena tidak ada
lapisan fascia profunda pada area wajah dan pembuluh darah menembus lapisan
sistem aponeurotik superfisial sebelum mencapai kulit, maka flap jenis
ini juga disebut sebagai flap perforator.
Beberapa sumber menggunakan istilah island
nasolabialis flap-based facial artery perforator
dan the facial artery branches
perforator.
Istilah perforator-based
ini merupakan istilah yang menunjukkan bahwa
flap benar-benar didasarkan pada perforator itu sendiri tanpa
mengorbankan pembuluh darah proksimal. Oleh karena
itu arteri fasialis dan arteri lainnya dalam subsistem tersebut aman dan tidak didiseksi. kami menggunakan metode yang
melibatkan flap berbentuk baling. Istilah
flap baling (propeller flap)
merupakan flap berbentuk pulau yang dapat
mencapai tempat resipien dengan rotasi aksial. Metode ini telah menjadi
alat rekonstruktif yang berguna dalam berbagai area,terutama di tungkai bagian
bawah dan dapat memberikan hasil kosmetika dan fungsional yang baik. Dengan metode ini mampu mencapai hasil
estetik yang memuaskan. Flap perforator arteri fasialis ini didukung oleh
penelitian angiosome pada regio wajah, yang menunjukkan bahwa sistem arterial
fasialis mensuplai area kutaneous dari region
submental sampai dua per tiga medial area wajah. Studi cadaver yang lebih
rinci telah dilakukan menenai densitas perforator didaerah
perioral dan perinasal. Dalam
studi cadaver lainnya, menunjukkan bahwa
rata-rata lima perforator ada pada setiap arteri fasialis dengan rata – rata diameter 3 mm. Tujuh perforator utama
diidentifikasiI area posterior dari ramus horizontal mandibular, area anterior dari ramus
horiLontal mandibular, area labialis inferior, areakomisural,
area jugal, area nasolabialis, dan area subpalpebra. Mengidentifikasi area ini akan membantu dalam mendisain flap secara
tepat, dan berbagai flap nasolabialis telah didesain berdasarkan perforasome yang kaya pada area
perioral dan perinasal.
Bagaimanapun, studi lain melaporkan bahwa
lebih baik untuk tidak meninggalkan
manset lemak di sekitar perforator karena dapat menyebabkan terjadinya
torsi pedikel atau kinking. Selanjutnya, beberapa studi menyebutkan bahwa
diseksi yang hati-hati akan selalu memungkinkan untuk identifikasi
setidaknya satu vena yang akan mendrainase flap kulit, sebagian mendiseksi pedikel untuk merefleksikan flap, menutupi
defek. Metode ini dapat diaplikasikan untuk defek perinasal
yang berukuran kecil hingga
berukuran sedang. Untuk perbaikan utama dari tempat donor, ukuran flap terbatas.
No comments:
Post a Comment