Luka
bakar bukan suatu luka biasa. Luka bakar disebabkan kontak dengan sumber panas
sehingga meyebabkan kerusakan pada kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih
dalam. Sumber panas dapat berasal dari: air panas, minyak panas, sengatan sinar
matahari, udara atau tungku panas, ledakan bom, arus listrik, petir, radiasi, atau bahan kimia. Luka
bakar memerlukan perawatan secara terpadu dan ketat dari berbagai disiplin ilmu
di tempat yang memiliki fasilitas rawat inap, laboratorium, dan kamar operasi
yaang memadai dan didukung sumber daya manusia yang cukup kemampuan dan
jumlahnya.
American Burn Association menyebutkan
bahwa luka bakar
karena api adalah penyebab luka bakar tersering. Api yang dimaksud biasanya merupakan hasil dari
rumah yang terbakar, tenda yang terbakar, atau terbakarnya daun dan sampah. Jika baju korban
terbakar, luka
bakar biasanya mengenai seluruh ketebalan lapisan kulit (full thickness). Luka bakar akibat api sering terjadi di rumah
tangga.
Luka
bakar karena cairan panas (scald burns)
adalah penyebab luka bakar yang paling sering kita temukan pada praktek
sehari-hari..
Kedalaman luka bakar ini bergantung pada suhu cairan, waktu paparan cairan, dan
kekentalan cairan. Cairan panas dan kental biasanya menghasilkan kontak
yang lebih lama dengan luka bakar yang lebih dalam. (biasanya terjadi kontak lebih
lama dengan cairan yang lebih kental). Luka bakar akibat scald dari
rumah tangga adalah luka bakar yang paling sering ditemui pada praktek
sehari-hari.
Luka akibat ledakan bom (blast injury) tampak sebagai
luka compang-camping. Yang perlu diwaspadai bukan hanya luka luar itu,
melainkan juga cedera organ dalam akibat gaya ledakan, misalnya pecahnya paru, hati,
usus. Cedera tersebut perlu
dioperasi segera untuk menyelamatkan jiwa korban. Gaya ledakan juga bisa
menyebabkan patah tulang yang harus segera ditangani agar tidak mengganggu
pemulihan. Bahaya lain adalah cedera hirupan (inhalasi). Biasanya ditandai
dengan luka atau banyak jelaga di daerah wajah, rongga mulut, atau hidung.
Cedera ini menyebabkan selaput lendir di bagian dalam membengkak. Walaupun
akibatnya katastrofik, luka bakar jenis ini jarang kita jumpai pada praktek
sehari-hari. Luka bakar akibat ledakan yang lebih kerap dijumpai adalah luka
bakar akibat ledakan terkait tabung gas di rumah.
Luka
bakar karena zat kimia (flash or chemical
burns) juga cukup umum dan biasanya merupakan hasil dari pembakaran propana atau minyak gas. Selain
itu, bisa disebabkan asam kuat dan alkali kuat. Dengan alkali kerusakan lebih
hebat karena kontaknya dengan jaringan tubuh akan lebih banyak ion OH yang
lepas dan menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Luka bakar ini biasanya
mengenai kulit yang terbuka (yang paling umum wajah dan ekstremitas) dan
biasanya menghasilkan luka bakar yang mengenai sebagian dari ketebalan lapisan
kulit (partial thickness).
Untuk sejawat yang berminat
menambah pengetahuan mengenai luka bakar, Departemen/SMF Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik FK
Unair / RSUD Dr. Soetomo akan menyelenggarakan Symposium & Workshop
Emergency Management of Major Burn tanggal 17 September 2016 di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo Surabaya .
Informasi lebih lanjut silakan hubungi Ms. Yuni (0813-3180-4338).
No comments:
Post a Comment